MAKALAH
PENELITIAN PASAR
TRADISIONAL DI PATI

Disusun oleh :
ü Allamanda
Maytri E (06)
ü Andriyani
P. (08)
ü Devia
Rahma s (10)
ü Eni
Nurvita S. (11)
ü Ida
Febiyanti (15)
SMA NEGERI 2 PATI
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca .
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Pati , 20 Desember 2012
Penulis
DAFTAR
ISI
Pendahuluan……………………………………………………………………………………………………………………….4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kota Pati merupakan suatu kota sebagai ibukota kabupaten yang dilalui
jalur
Pantura,
hal ini membuat jalan utama terutama yang juga berfungsi sebagai jalur pantura
selalu
ramai oleh kendaraan pribadi maupun umum. Pesatnya pertambahan penduduk
juga
memerlukan kebutuhan akan pangan, sandang dan kebutuhan harian lainnya. Oleh
karena
itu tempat yang menyediakan kebutuhan sehari-hari menjadi sangat penting,
dalam
hal ini yaitu pasar yang dapat menyediakan kebutuhan dari semua golongan
ekonomi.
Pasar menjadi tempat yang tidak hanya dibutuhkan oleh konsumen saja tetapi
oleh
produsen dan distributor untuk melalukan kegiatan jual beli untuk memenuhi
kebutuhan
masing-masing.
Pemikiran akan pasar tradisional yang
tidak nyaman dan kurang layak karena bau,
kotor
dan berbagai alasan lain membuat orang-orang menjadi malas dan tidak betah
berbelanja
di pasar oleh karena itu diperlukan suatu pasar yang nyaman serta layak dari
segi
fisik dan non fisik pasar. Bila hal tersebut tercipta maka orang-orang tidak
akan ragu
untuk
berbelanja di pasar tradisional lagi.
B.
Rumusan masalah
1.
Bagaimana terjadinya pasar Puri ?
2.
Bagaimana cara agar pasar tradisional khususnya di Pati tidak kalah dengan pasar modern saat ini ?
3.
Bagaimana kondisi pasar Puri saat ini ?
C. Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas sejarah mengenai pasar
tradisional di Pati khususnya pasar puri.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Sejarah Pasar Puri
Pasar Puri Baru Kabupaten Pati berada di Desa Purijalan Kol. Sunandar .Terletak pada koordinat 6
Menurut sumber yang kita peroleh pasar puri lama di
alokasikan ke pasar Puri yang baru karena banyak orang yang mengeluh karena
tempat yang tak nyaman , bau dan tak layak darisegi fisik Mupun non fisik
sebuah pasar . Pasar Puri sekarang telah dijadikan ruko berderet , sedangkan
sebelah kiri pasar Puri lama dijadikan pusat jajan , makanan khas Pati dan juga
menjual aneka buah .
B.
KONDISI PASAR TRADISIONAL DI KABUPATEN PATI
Pati mempuyai 21 kecamatan, dan hampir di setiap kecamatan
memiliki pasar sebagai representasi hubungan sosial-ekonomi di Pati.
Rata-rata pasar di masing-masing kecamatan adalah pasar tradisional,
jumlah keseluruhan 83 pasar tradisional, 2 pasar grosir tradisional.
Sekarang ini di pusat kota kabupaten dibanjiri supermarket,
minimarket dan mall. Tak ada lagi logika perimbangan antara jumlah penduduk
kota dengan kebutuhan pasar/tempat berbelanja masyarakat. Sementara itu, di
desa-desa, pasar tradisional sudah mulai tidak digemari. Para pedagang “sambat”
dengan menurun drastisnya pengunjung. Belum habis penderitaan pedagang pasar
tradisional karena sepi pembeli, muncul program renovasi pasar yang disertai
dengan membumbungnya harga kios .
Meskipun informasi tentang gaya hidup modern dengan mudah
diperoleh, tetapi tampaknya masyarakat masih memiliki budaya untuk tetap
berkunjung dan berbelanja ke pasar tradisional. Terdapat perbedaan yang sangat
mendasar antara pasar tradisional dan pasar modern. Perbedaan itu adalah di
pasar tradisional masih terjadi proses tawar menawar harga, sedangkan di pasar
modern harga sudah pasti ditandai dengan label harga.
C.
Pasar Puri dilalap si jago merah
Jumat pada tanggal 8 April 2011 malam terjadi kebakaran di Pasar Puri
Baru Kab
Pati
yang mengakibatkan 8 kios habis terbakar. Kios yang terbakar merupakan deretan
kios
bagian depan pasar, setelah kejadian tersebut sampai saat ini kios belum
dibangun
kembali.
Melihat banyaknya kios yang berkembang dengan bangunan terpisah dari
bangunan
pasar, hal ini terlihat bahwa kebutuhan penjual dan juga pembeli semakin
meningkat
dan membutuhkan ruang yang lebih banyak, alangkah lebih baik bila sebuah
pasar
menjadi sebuah satu kesatuan bangunan. Kios- kios d bagian depan pasar secara
tidak
langsung menutup fasade pasar itu sendiri.
Perwakilan Pedagang Pasar Puri Baru Pati (P4B), berunjuk rasa ke DPRD
Kab Pati.
Mereka
meminta agar Kepala Pasar Puri Baru bersikap tegas dan menata keberadaan
sebagian
kecil pedagang yang tidak memiliki ijin. Terutama pedagang yang berada
ditaman
/ jalan dalam Pasar Puri. Hal ini juga kerena mereka menginginkan dibukanya
kembali
taman pasar.
Dari uraian diatas, di Kabupaten Pati, dibutuhkan pasar tradisional yang
representatif
serta
higienis, nyaman dan layak yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat kabupaten
Pati
dan juga orang-orang dalam perjalanan melalui jalur Pantura yang ingin mampir
untuk
sekedar makan ataupun berbelanja.
Oleh karena itu, untuk mengatasipermasalahan tersebut diperlukan
perencanaan dan perancangan tentang Redesain Pasar Puri Baru Kabupaten Pati
yang dapat memenuhi semua kebutuhan masyarakat Kabupaten pati dan pengunjung
dari luar kota dengan menciptakan sebuah
Pasar
yang higienis, nyaman dan layak sehingga membuat pengunjung tidak ragu untuk
berbelanja di pasar tradisional.
BAB III
Penutup
A.
Kesimpulan
Pasar Puri lama dipindah ke
pasar Puri Baru dikarenakan
tempat ang tidak lagi nyaman karena bau yang menyengat dank arena dikira
telah tidak layak huni dalam bentuk fisik maupun non fisik pasar .
Untuk mempertahankan eksistensi dan meningkatkan potensi
pasar tradisional sebagai penggerak ekonomi rakyat kecil, diperlukan sebuah
model pengembangan pasar tradisional, dimana pemerintah berperan sebagai
pengatur alokasi dan penyusun regulasi. Regulasi mengenai pasar tradisional dan
pasar modern harus mengatur tentang pembagian zona usaha, jam buka, harga
barang. Strategi yang dapat digunakan untuk mengatur harga barang yaitu dengan
melakukan pembedaan produk dan harga, serta melalui peraturan perpajakan dan
pengelolaan retribusi yang efisien. Disamping itu juga diperlukan sumber daya
manusia pengelola pasar tradisional yang bermanajemen modern namun tetap
mempertahankan cita rasa khas pasar tradisional.
B.
Saran
.
1) Bagi Pemerintah
Karena pasar
puri di pandang banyak kalangan sebagai pasar tradisional yang terletak di
tengah kota Pati , maka pemerintah harus
dapat menjadikan pasar tersebut
menjadi lebih bersih , nyaman di tempati
, aman bagi siapapun yang datang . Pemerintah juga harus bertindak
tegas terhadap para pedagang yang mempunyai izin berjualan
2) Bagi Masyarakat
Memberikan gambaran yang lebih kritis mengenai
modernisasi tanpa meninggalkan budaya dan karakteristik Indonesia serta tetap
memihak rakyat kecil.Dan
tetap memakai jasa para pedagang pasar tradisional .
3) Bagi Peneliti
Memberikan wacana untuk mendalami masalah publik dan
permasalahan di sekitar kita.Tentang
pentingnya menjaga budaya untuk tetap berbelanja di pasar tradisional .
Lampiran
METODE PEMBAHASAN
Metode
pembahasan dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif, yaitu
dengan
mengumpulkan, memaparkan, dan menganalisa data sehingga
diperoleh
suatu pendekatan program perencanaan dan perancangan untuk
selanjutnya
digunakan dalam penyusunan program dan konsep dasar perencanaan
dan perancangan.
Adapun langkah-lanhkah pengumpulan data dilakukan dengan
cara
sebagai berikut :
a.
Wawancara
Mencari
informasi dari nara sumber dan pihak-pihak yang terkait mengenai
masalah-masalah
yang berkaitan dengan perancangan. Wawancara dilakukan
dalam bentuk
dialog dengan pelaku aktifitas di dalam Pasar Puri Baru Kabupaten
Pati
terkait kebutuhan terhadap fasilitas umum dan untuk mengetahui
permasalahan
yang terjadi.
b. Observasi Lapangan
Observasi
lapangan dilakukan melalui observasi langsung di lapangan
sehingga
diperoleh potensi perancangan Redesain Pasar Puri Baru Kabupaten
Pati.
Dilakukan dengan mencari data dan informasi
mengenai
jumlah pedagang, sarana dan prasarana, fasilitas pendukung, massa
bangunan/site
existing, kegiatan, struktur kelembagaan personil, peralatan dan
dimensi,
bahan bangunan, sistem utilitas, struktur dan bentuk bangunan serta tata
ruang
dalam dan ruang luar bangunan.
DAFTAR
PUSTAKA
www.litbang.patikab.go.id , Aini Siti Qorrotu (Kantor Litbang Kab. Pati), kantor pengelolaan pasar kab
pati,www.google.com , blog spot.com ,
buku sejarah X ,

![]() |
![]() |
).

.
.





Tidak ada komentar:
Posting Komentar