Eleanor Roosevelt

Yesterday is history. Tomorrow is mystery and today is a gift, that is why it is called the present

Sabtu, 12 Januari 2013

Laporan Penelitian kelompok 4











TUGAS SEJARAH
 








 





















NAMA : Agung  Putra Buana       (02)
                Erdin Firmana                    (12)
                Mahendra Eka A.             (21)
                Raka Yuswanda                 (28)
Kelas X-1

I

Description: C:\Users\Lenovo\Pictures\logo sma 2.jpg   DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PATI
  SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 PATI
                         Jl.Ahmad Yani Km. 2  Pati
PENGESAHAN PENELITIAN ILMIAH RAMAJA
         Nama                  : Kelompok 4
         Sekolah/Kelas     : SMA N 2 Pati/X-1
Judul Penelitian   : Tradisi Meron di Sukolilo
         Telah diadakan oleh siswa dan didampingi guru pembimbing pada tanggal:
02 Januari 2013
            Selanjutnya dapat memenuhi tugas sejarah semester genap tahun ajaran 2012/2013
Pati, 02 Januari 2013

Mengetahui,                                                                                                                           
Kepala SMA N 2 PATI                                                          Guru Pengajar                                    

DRA.SUTOWO,M.Pd.                                                          Dra. Sri Andayani                         
NIP.196003071986031011                                                    NIP. 1968061719970220003
II
MOTTO
1.      Tidak ada pekerjaan yang berat karena seberat – berat pekerjaan akan tersa ringan bila tidak dikerjakan
2.      Prestasi bukanlah suatu kebetulan dan impian tidak akan pernah menjadi kenyataan tanpa kerja keras.
3.      Tak ada rahasia untuk menggapai sukses. Sukses itu dapat karena keteguhan dan kesetiaan dalam bekerja keras dan mau belajar dari kegagalan.
4.      Kesuksesan adalah ketekunan yang kita kerjakan berulang kali. Dengan demikian, kecemerlangan bukan tindakan tetapi kebiasaan yang didasari dengan ketelitian dan kesabaran.
5.      Berusahalah dengan ikhlas tanpa memikirkan balasan semata-mata,karena semakin tinggi keikhlasan di dalam diri semakin tinggilah balasan baik yang akan diperoleh dalam keadaan sadar atau tidak.
6.      Tiada kata terlambat untuk belajar.
7.      Tuntutlah ilmu walau sampai negeri Cina karena menuntut ilmu adalah wajib.
8.      Sedetik berhenti sejuta ilmu hilang.
9.      Selalu berdoalah untuk keselamatan dan keberhasilan.
10.  Kemauan dan kesabaran adalah modal utama untuk meraih sukses.
11.  Jangan takut dengan gagalnya meraih visi, kegagalan meraih visi sebenarnya bukan suatu kegagalan tetapi merupakan keberhasilan yang anda tempuh meski tidak sepenuhnya.
12.  Kebahagiaan itu datang setelah kita menerima ketidak kebahagiaan itu sendiri.
13.  Berhasil sukses meraih cita-cita tidak lepas dari kerja keras yang tekun, teliti dan ulet.


III
PERSEMBAHAN
   
Karya tulis ini penulis persembahkan kepada:
1)      Ayah dan Ibu tercinta.
2)      Bapak Kepala SMA N 2 Pati.
3)      Ibu Sri Andayani selaku guru sejarah.
4)      Ibu Dwi Sihati,S.Pd. selaku wali kelas X-1.
5)      Bapak/Ibu guru serta karyawan karyawati SMA N 2 Pati.
6)      Sahabat-sahabatku. 
7)      Kakak-kakakku tersayang.
8)      Seseorang yang telah memberikan motivasi bagiku.
9)      Para pembaca yang budiman.












IV
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah kami panjatkan Kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat, Taufik, Hidayat, dan Inayahnya, sehingga selesailah laporan karya tulis ini dengan tepat waktu.
            Sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW semoga kita menjadi umat yang mendapat syafaatnya, Amin.
            Penulis menyadari, karya ini tidak akan selesai tanpa bantuan pihak-pihak yang telah membantu .Oleh karena itu,penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1.            Bapak Drs.Sutowo,M.Pd. selaku Kepala SMA N 2 Pati yang telah memberi izin dalam pembuatan karya tulis ini.
2.            Ibu Sri Andayani selaku guru sejarah
3.            Ibu Dwi Sihati,S.Pd. selaku wali kelas X-1.
4.            Semua Bapak dan Ibu guru serta karyawan SMA N 2 Pati.
5.            Kedua orang tuaku.
6.            Seluruh teman-teman.
Serta semua pihak yang terlibat dalam pembuatan karya tulis ini, tanpa bantuan, dorongan dan semangat mungkin karya tulis ini tidak selesai dengan hasil yang maksimal. Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih ada kekurangan meskipun penulis sudah berusaha semaksimal mungkin. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki.




V

Oleh karena itu tidak ada kata-kata yang lebih baik melainkan saran dan kritik yang
membangun dari seluruh pembaca. Akhirnya penulis mohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan, serta penulis berdo’a semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Amiin.


           Pati ,  02 Januari
Penyusun,

Penulis













DAFTAR ISI

HALAMAN  JUDUL……………………………………………………………………..I
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………………….II          
MOTTO…………………………………………………………………………………...III
PERSEMBAHAN……………………………………………………………………..…IV
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………V
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………….VI
BAB I. PENDAHULUAN……………………………………………………………...1
A.    Latar Belakang Masalah.…………………………………………………............1 
B.     Rumusan Masalah...................................................................................................1
C.     Tujuan Penelitian.…………………………………………………………...........1
D.    Manfaat Penelitian..................................................................................................1
BAB II.TELAAH PUSTAKA.........................................................................................2
A.    Tradisi.....................……………………………………………………………...2
BAB III.METODE PENELITIAN................................................................................2 
BAB IV.PEMBAHASAN...…………………………………………………………….3
A.    Asal – Usul............................................................................................................3

IV
BAB V.PENUTUP……………………………………………………………………...4
A.    Simpulan………………………………………………………………………....4
B.     Saran..........................……………………………………………………………5  
LAMPIRAN.....................................................................................................................6




















BAB I
PANDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar(Koentjaraningrat,1990: 45).
Setiap kebudayaan yang dimiliki manusia mempunyai tujuh unsur kebudayaan yang bersifat universal, meliputi :1.bahasa,2.sistem pengetahuan,3.organisasi sosial,4.sistem peralatan hidup dan tehnologi,5.sistem mata pencaharia hidup,6.sistem religi,dan7.kesenian.
Dalam masyarakat yang sudah maju, norma-norma dan nilai-nilai kehidupan dipelajari melalui jalur pendidikan baik secara formal maupun non formal, sedangkan pada masyarakat tradisional cara bersosialisasi berbentuk upacara tradisional.Upacara tradisional adalah kegiatan sosial yang melibatkan para warga masyarakat dalam usaha mencapai tujuan keselamatan bersama.
Upacara tradisional sebagai bagian internal dari kebudayaan masyarakat pendukungnya dan kelestarian hidup memiliki fungsi dalam pembinaan sosial budaya warga.
Makna dan nilai dalam upacara tradisional mencerminkan asumsi yang baik yang dapat dipakai dalam pengendalian sosial.Mereka akan puas dan bangga bila telah melaksanakan upacara tradisional yang menjadi kewajiban dan tanggung jawabnya untuk melestarikan leluhur.Untuk itu diupayakan,dipertahankan dan melakukan pembinaan terhadap generasi secara terus menerus.

Masyarakat Sukolilo memiliki upacara tradisi Meron yang merupakan gabungan antara unsur-unsur agama islam dengan budaya Jawa atau kejawen.Tradisi Meron dilaksanakan untuk menghormati hari maulud nabi dan memberi hiburan kepada rakyat Sukolilo.

B.     Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam karya tulis ini adalah :
1. Bagaimanakah asal – usul tradisi meron ?
2. Faktor apakah yang melatarbelakangi pelaksanaan Tradisi Meron di Desa Sukolilo?
3. Apa sajakah tujuan dan fungsi tradisi meron?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan karya tulis “TRADISI MERON di SUKOLILO”adalah:
      1. Untuk mengetahui asal – usul Tradisi Meron.
2. Untuk memperkenalkan  Tradisi Meron di Desa Sukolilo kepada pembaca.
     3. untuk menambah pengetahuan tentang tradisi di sekitar kita.
D. Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan karya tulis ini adalah :
1. Untuk melengkapi tugas sejarah tahun pelajaran 2012/2013
2. Untuk memperkenalkan budaya masyarakat setempat
3. Untuk memperkaya budaya bangsa khususnya budaya daerah
1


BAB II
TELAAH PUSTAKA
Tradisi (Bahasa Latin: traditio, "diteruskan") atau kebiasaan, dalam pengertian yang paling sederhana adalah sesuatu yang telah dilakukan untuk sejak lama dan menjadi bagian dari kehidupan suatu kelompok masyarakat, biasanya dari suatu negara, kebudayaan, waktu, atau agama yang sama. Hal yang paling mendasar dari tradisi adalah adanya informasi yang diteruskan dari generasi ke generasi baik tertulis maupun (sering kali) lisan, karena tanpa adanya ini, suatu tradisi dapat punah.

BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian hingga penyusunan karya ilmiah ini digunakan metode ilmiah     penelitian survei dilaksanakan dengan menggunakan literature (kepustakaan).
A.       Penelitian survai
Survai digunakan untuk mengumpulkan informasi berbentuk opini dari sejumlah besar orang terhadap topik atau isu-isu tertentu. Ada 3 karakter utama dari survai : 1) informasi dikumpulkan dari sekelompok besar orang untuk mendeskripsikan beberapa aspek atau karakteristik tertentu seperti : kemampuan, sikap, kepercayaan, pengetahuan dari populasi; 2) informasi dikumpulkan melalui pengajuan pertanyaan (umumnya tertulis walaupun bisa juga lisan) dari suatu populasi; 3) informasi diperoleh dari sampel, bukan dari populasi. Tujuan utama dari survai adalah mengetahui gambaran umum karakteristik dari populasi.
2
B.     Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Dalam penelitian kualitatif, data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, peneliti mengguakan beberapa metode dan dilakukan secara terus menerus sampai datanya penuh.




BAB IV
PEMBAHASAN

Asal-usul tradisi meron
Pati dan Mataram mempunyai hubungan kekerabatan yang baik. Mereka sepakat mengembangkan Islam yang subur dan menentang setiap pengaruh kekuasaan asing. Banyak pendekar sakti mataram yang didatangkan ke Pati untuk melatih keprajuritan  Karena itu mereka harus tinggal berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun di Pati.Ada seseorang bernama Ki Suta Kerta yang menjadi demang Sukolilo. Meskipun ayah dan kakeknya berasal dari Mataram dia belum pernah mengenal bumi leluhurnya. Tapi dia bersukur tinggal di Pesantenan karena kotanya juga makmur.Sebaliknya saudara Ki Suta yang bernama Sura Kadam ingin berbakti pada Mataram. Diapun pergi ke Mataram, ketika sedang bersiap menghadap Sultan, ada keributan. Ada seekor gajah mengamuk dan telah menewaskan penggembalanya. Sura Kadam pun berusaha mengatasi keadaan. Dia berhasil menjinakkan gajah dan menunggaginya, dia diangkat menjadi punggawa Mataram yang bertugas mengurus gajah. Suatu hari Sura Kadam bertugas memimpin pasukan Mataram menaklukkan Kadipaten Pati. Setelah perang usai Sura Kadam pun menjenguk sudaranya di kademangan Sukalilo. Demang Sura Kerta terkejut dan ketakutan. Dia takut ditangkap dan diringkus. Sura Kadam mengetahui hal itu dan menjelaskan bahwa maksud kedatangannya adalah untuk menyambung tali persaudaraan dan dia sudah membaktikan diri pada Mataram. Dia minta ijin supaya para prajurit diijinkan menginap di kademangan Sukolilo sambil menunggu saat yang tepat untuk kembali ke Mataram, Sura Kadampun mengusulkan supaya mengadakan acara semacam sekaten untuk menghormati Maulud Nabi dan memberi hiburan pada rakyat. Kemudian mereka membuat gelanggang keramaian seperti sekaten. Rakyat menyambutnya dengan gembira. Karena itulah keramaian itu disebut meron yang berasal dari bahasa jawa rame dan iron-tiron-tiruan.
Dalam arak-arakan acara tersebut, diiring beberapa gunungan yang sangat khas, karena terbagi menjadi tiga bagian.

                                                                                                                                                    3
  1. Bagian teratas adalah mustaka yang berbentuk lingkaran bunga aneka warna berisi ayam jago atau masjid] Ayam jago menyimbolkan semangat keprajuritan, masjid merupakan semangat keislaman, dan bunga simbol persaudaraan.
  2. Bagian kedua gunungan itu terbuat dari roncean atau rangkaian ampyang atau kerupuk aneka warna berbahan baku tepung dan cucur atau kue tradisional berbahan baku campuran tepung terigu dan tepung. Ampyang melambangkan tameng atau perisai prajurit dan cucur lambang tekad manunggal atau persatuan.
  3. Adapun bagian ketiga atau bawah gunungan disebut ancak atau penopang. Ancak itu terdiri ancak atas yang menyimbolkan iman, ancak tengah simbol islam, dan ancak ba wah simbol ikhsan atau kebaikan.





BAB V
PENUTUP

A.    Simpulan
1.      Masyarakat Jawa sebagai golongan etnis di Indonesia sangat memegang teguh tradisi.Hal ini tercermin dalam sikap hidup masyarakat Sukolilo yang termasuk sebagian kecil masyarakat Jawa yang masih memegang teguh tradisi,antara lain Tradisi Meron yang dilaksanakan setiap setahun sekali tepatnya saat Maulid Nabi.
2.      Latar belakanng dilaksanakannya Tradisi Meron adalah Mataram ingin menaklukkan Pati yang di pimpin oleh saudara dari Demang Sukolilo,Suro Kandam.Setelah perang usai,dia ingin menjaga persaudaraan dengan Demang Sukolilo,sehingga dia memutuskan untuk menginap di Sukolilo.Karena bertepatan dengan Maulid Nabi,dia menyuruh untuk mengadakan upacara slametan dan untuk menghibur warga setempat yang disebut Meron.
                                                                                                                                       4
B.     Saran-Saran
Dari hasil penelitian ini, saran yang dapat disajikan penulis adalah :
1. Tradisi Meron sebagai suatu kegiatan tradisi di desa Sukolilo yang bertujuan untuk mengormati para leluhur mereka serta untuk memperingati Maulid Nabi dan juga untuk menghibur rakyat
sekitar.
2. Tradisi Meron sebagai peninggalan leluhur hendaknya selalu dilestarikan dan dipupuk supaya bisa berkembang sesuai dengan perkembangan zaman yang modern seperti saat ini.
3. Tradisi Meron juga dapat menciptakan lapangan pekerjaan tahunan bagi warga setempat dan bisa bekerja dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan agar keberadaan Tradisi Meron tidak ubah oleh waktu dan bisa dinikmati para turis dan generasi yang akan datang.









5

LAMPIRAN



6

Tidak ada komentar:

Posting Komentar