Makalah
sejarah
‘’sedekah bumi kab.pati’’
SEKOLAH MENENGAH ATAS
NEGERI 2 PATI
TAHUN PELAJARAN
2012/2013
Makalah
sejarah
‘’sedekah bumi kab.pati’’
Guru
Pengampu : Sri Andayani S.Pd

Di susun oleh: Intan Haniya U
Melinda Pangestika
Riyama Fenami A
Yuni Anggreani
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini untuk melengkapi tugas yang di berikan
Diharapkan laporan ini dapat memberikan informasi kepada kita semua
tentang kegiatan penelitian “SEDEKAH BUMI’’
Kami menyadari bahwa laporan
ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak
yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan laporan ini.
Kami sampaikan terima kasih
kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan laporan ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Pati, Desember 2012
Penyusun
BAB 1
A. LATAR BELAKANG
Bangsa Indonesia memiliki kekayaan
tradisi yang senantiasa dipelihara dan dikembangkan sejak nenek moyang hingga
sekarang. Di wilayah Kabupaten Pati, sampai saat ini terdapat
beberapa tradisi yang
masih dipelihara dan dipertahankan oleh rakyat,salah satunya yaitu sedekah bumi.
Sedekah Bumi
bagi masyarakat Pati, adalah suatu tradisi tahunan yang selalu diselenggarakan,
khususnya bagi warga Kabupaten Pati.Tradisi upacara sedekah bumi atau khormat
bumi adalah sasuatu
kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama dengan memberi sedekah makanan atau
hasil pertanian, serta memanjatkan doa
kepada Tuhan atas keberkahan yang telah dilimpahkan kepada seluruh penduduk
desa. Ada kepercayaan bahwa apabila upacara khormat bumi tidak dilaksanakan
maka akan datang bencana bagi rakyat.Dari tahun ke tahun upacara sedekah bumi atau khormat bumi
mengalami perubahan,yaitu dari ritual pra sejarah yang sekarang di sesuaikan
dengan ajaran agama Islam.
Sehubungan dengan hal tersebut di
atas,maka dengan disusunnya makalah ini ,dapat mengetahui pentingnya tradisi
upacara sedekah bumi atau khormat bumi tahunan bagi generasi penerus, yang diselenggarakan
di Kabupaten Pati.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa
arti dari upacara khormat bumi bagi masyarakat Kabupaten Pati itu ?
2. Bagaimanakah pelaksanaan upacara
khormat bumi yang diselenggarakan oleh masyarakat Kabupaten Pati ?.
C. TUJUAN
1. Mengetahui
arti dalam upacara khormat bumi bagi masyarakat Kabupaten Pati.
2. Mengetahui
pelaksanaan upacara khormat bumi di Kabupaten Pati.
Bab ii
Pembahasan
A.KEC
MARGOREJO
Sedekah bumi atau khormat bumi adalah tradisi tahunan yang
diselenggarakan secara bersama-sama oleh seluruh penduduk desa ,yaitu dengan
mengadakan sedekah makanan dan hasil pertanian sebagai wujud rasa syukur kepada
Tuhan Yang Maha Esa . Adapun dalam acara sedekah bumi atau khormat bumi
biasanya di selenggarakan acara hiburan,seperti pertunjukan wayang kulit dan
ketoprak.
Bagi
penduduk masyarakat sendiri, tradisi sedekah bumi atau khormat bumi adalah
tradisi tahunan yang dilaksanakan pada bulan Apit atau Dzulkaidah.Pelaksanaan
upacara khormat bumi yang diselenggarakan oleh masyarakat Desa
muktiharjo Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati merupakan usaha masyarakat
setempat untuk menjaga keseimbangan alam, manusia menjaga hubungan dengan
penguasa alam dan menjaga hubungan dengan sesama manusia.
Tradisi khormat
bumi sudah berlangsung lama, dari generasi ke generasi berikutnya, ada yang
tetap namun ada yang berubah, perubahan ini tentu disesuaikan dengan kondisi
zaman yang berubah. Ketika masyarakat secara mayoritas menganut agama Islam,
maka tradisi sedekah bumi tetap dilestarikan, perubahan terjadi pada doa yang
disampaikan, bukan lagi ditujukan kepada nenek moyang (leluhur) melainkan
doa ditujukan kepada Tuhan Yang Maha Esa yaitu Allah SWT Perubahan terjadi juga
pada dimasukkannya aspek hiburan, sehingga rangkaian acara sedekah bumi meliputi
selamatan di belik , pertunjukan wayang kulit atau pertunjukan ketoprak
Upacara khormat bumi yang dilaksanakan masyarakat dapat menghabiskan biaya mencapai puluhan
juta rupiah. Biaya untuk menyelenggarakan upacara khormat bumi dianggarkan
melalui Anggaran Pendapatan Belanja Desa (APBDes) dan iuran warga Desa
Muktiharjo Kec Margorejo dengan seiklhasnya.
Biasanya waktu dalam penyelenggaraan
upacara khormat bumi ditetapkan pada bulan Apit. Waktu ini dipilih oleh
masyarakat dengan beberapa
pertimbangan.Oleh karena itu pada saat bulan Apit inilah saat yang tepat untuk
melaksanakan upacara khormat bumi dengan memanjatkan do’a kepada Allah SWT agar
seluruh warga desa selalu diberi rahmatNya yang berupa hidup damai tenteram dan
sejahtera.Tempat penyelenggaraan upacara khormat bumi dilaksankan dibelik dan
acara pertunjukan wayang atau ketoprak di laksanakan di rumah KADUS Desa
Muktiharjo.
Acara ini di pimpin oleh Modin.Modin merupakan orang yang
mengerti urusan agama, dan diberi wewenang untuk memimpin kegiatan keagamaan
mulai dari mengurusi pernikahan, mengurusi orang meninggal dunia.
Rangkaian acara upacara khormat bumi
dimulai dengan diadakannya selamatan
yang dilaksanakan di belik atau tempat-tempat yang telah di tentukan. Setiap
kepala keluarga membawa nasi besek/kardus untuk dikumpulkan di masjid dan dilanjutkan
dengan acara makan nasi besekan bersama dan ada
sebagian yang langsung membawa pulang.
Inti upacara
khormat bumi adalah kegiatan selamatan dengan membawa berbagai macam hasil
pertanian yang berupa buah-buahan dan nasi di nampan atau baki, dihadapi secara
bersama-sama, setelah doa dibacakan selesai, maka nasi dan buah-buahan itu
dimakan secara bersama-sama. Doa yang dibaca adalah permohonan kepada Tuhan
agar warga desa mendapat keselamatan dijauhkan dari segala bencana baik bencana
alam,maupun bencana
penyakit baik bagi manusia, hewan peliharaan muapun bagi tananam. Doa itu juga
meminta agar warga desa diberkai rizki yang melimpah.
Maka
setelah itu dilanjutkanlah acara penutupan khormat bumi yaitu dengan di selenggarakannya
acara hiburan seperti pertunjukan wayang dan ketoprak yang ditempatkan di rumah
KADUS Desa Muktiharjo.Dalam acara pelaksanaan khormat bumi,masyarakat pada
umumnya menyambutnya dengan suka cita. Oleh karenanya kegiatan
sedekah bumi atau
khormat bumi mendapat respon positif di kalangan masyarakat,sehingga
mereka berpartisipasi dalam kegiatan sedekah bumi terutama dengan mengeluarkan
besekan sebagai sodaqoh atau rasa syukur kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat-Nya.
B.KEC
JUWANA
Sedekah laut merupakan budaya yang unik,
kemungkinan hanya ada di daerah Jawa Tengah saja yang diantaranya ada di
daaerah kabupaten Pati.Sedekah laut dilakukan untuk mengucapkan syukur kepada
Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan nikmat dan karuniaNya disamping dipanjatkan permohonan
agar Tuhan Yang Maha Esa tetap berkenan memberikan ridho dan barokah serta
keselamatan untuk hari-hari berikutnya. Upacara ritual sedekah laut di Pati
dilaksanakan dua kecamatan yaitu kecamatan Tayu dan Kecamatan Juwana. Ritual
Upacara Sedekah laut di Pati diawali dengan upacara kecil yang disebut Jhodang
Sajen kemudian dilarung. Jhodang Sajen berbentuk Perahu Naga Mina. Ritual ini
biasanya diadakan setiap setahun sekali yakni tiap tanggal atau hari antara
Hari raya Idul Fitri dengan Ketupat. Seperti halnya sedekah laut, sedekah bumi
juga di laksanakan setiap satu tahun sekali sehabis hari raya idul fitri sama
seperti dengan sedekah laut.
Sedangkan sedekah laut yang ada di kabupaten
Pati itu dilakukan oleh kecamatan Tayu dan desa Dendar dan desa Mbajo Mulyo
yang masyarakatnya berprofesi sebagai nelayan, dalam acara ritual sedekah laut
ini para warga masyarakat saling bekerjasama dalam prosesi acara ritual sedekah
laut itu karena upacara itu merupakan upacara untuk mensyukuri
nikmat dan karunia yang telah di berikan Allah kepadanya selama satu tahun ini
sehingga bisa untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
sedekah
laut tempat upacaranya dilakukan ditengah laut di tandai dengan dilarungkannya
sesajen yang di tunjukan untuk besyukur atas nilkmat dan karunia yang telah di
dapat para nelayan dalam menangkap ikan dilaut. Dalam tradisi sedekah laut
masyarkat yang melakukan upacara itu menyediakan berbagai sesajen untuk di
kumpulkan di tempat tertentu lalu di doakan oleh kepala adat atau mbah modin
orang yang di agap pintar agamanya. Setelah selesai berdoa sesajen yang di
kumpulkan tadi di bagi-bagikan kepada warga dan dimakan bersama-sama untuk
mempererat tali persaudaraan di antara warga atau masyarakat desa tersebut.
C.KEC
TRANGKIL
Belik yang terluas di
tengah desa Kajar Kecamatan Trangkil Kabupaten Pati oleh masyarakat di
sekitarnya di sebut Belik jati Rambut.Tempat ini konon dahulu merupakan tempat
tinggal leluhur pendiri desa Kajar. Mengenai asal usul nama tempat ini, dahulu
kala ada tumbuh pohon jati yang sangat besar sekali yang memiliki akar sampai
ujung perbatasan desa. Arah mata air yang mengisi belik ini dari arah barat,
hal ini berkaitan dengan keberadaan gunung Muria di sebelah Barat. Air yang
keluar dari mata air ini sangat jernih dan melimpah pada musim hujan. Oleh
perangkat desa setempat di buatkan saluran penampungan dan drainase melewati
tengah desa hingga ke areal persawahan di sebelah timur desa.
Belik Jati rambut
dimanfaatkan oleh masyrakat yang tinggal di sekitarnya untuk aktifitas
sehari-hari, misalnya memandikan ternak kerbau, sapi, pemandian anak-anak dan
hidup ikan.
terkadang terlihat
beberapa masyarakat duduk-duduk beristirahat saat mentari sedang terik di siang
hari.Sebagai punden yang utama di desa kajar, Belik Jati rambut setiap tahun di
gunakan untuk acara selamatan desa atau sering di sebut Sedekah Bumi. ada
berbagai pertunjukan di gelar ditempat ini, yang utama adalah pertunjukan
wayang kulit semalam suntuk. Berbagai lapisan masyarakat berbondong-bondong
berdatangan dari berbagai penjuru desa untuk dapat menyaksikan pertunjukan
hiburan tradisional ini. Benar-benar ramai acara sedekah bumi yang di adakan di
belik jati rambut, dan acaranya selalu ditunggu-tunggu oleh segala lapisan
masyarakat desa.Mata air
yang terletak di ujung tenggara desa Kajar Kecamatan Trangkil (dulu
Wedarijaksa) kabupaten Pati bernama Belik Soka. Konon tempat ini merupakan
salah satu tempat keramat bagi masyarakat setempat. Memiliki hawa yang sejuk
karena keberadaannya di antara rerimbunan pohon bambu dan rimbunnya kebun
masyarakat. Oleh petani setempat digunakan sebagai sumber air untuk mengairi
sawah yang ada di sekitarnya.anak-anak desa setempat menggunakannya untuk
memandikan ternak, seperti kerbau, dan sapi.Air yang keluar dari mata air belik
Soka sangat jernih yang mengalir sepanjang musim. Oleh masyarakat setempat, air
yang tersedia juga digunakan untuk hidup habitat berbagai jenis ikan. Aneka
jenis ikan yang hidup, antara lain Ikan Betik, Kocolan/Kutuk, Sepat,
Cucuk,dll.Belik soka adalah tempat yang ideal untuk menyalurkan hobby
memancing, hal ini didukung suasana Belik/Kola mata air yang rindang ada di
antara pepohonan.Ada sebagian masyarakat juga meyakini tempat ini keramat
peninggalan leluhur desa jaman dahulu sehingga keberadaannya tetap dilestarikan
sampai saat ini.
D.Kec Wedarijaksa
Perkembangan Sedekah Bumi Desa
Ngurenrejo Kec.Wedarijaksa
Setiap tahun Desa Ngurenrejo
mengadakan acara sedekah bumi. Yang bertujuan untuk mengungkapkan rasa syukur
kepada Tuhan atas apa yang telah diberikan selama satu tahun ini, dan semoga
kedepannya menjadi lebih baik. Acara ini diperingati setiap hari Minggu Kliwon
bulan Apit tahun jawa. Pada hari tersebut di desa Ngurenrejo diadakan hajatan
dibalai desa. Masyarakat sangat antusias walaupun hajatannya dilaksanakan pagi
hari. Sehari sebelumnya para perangkat desa hajatan lebih dahulu di rumah
Kepala Desa dan ziarah kubur di makam Ki
Ageng Singo Padu.Warga masyarakat percaya bahwa Ki Ageng Singo Padu adalah
orang yang mendirikan desa Ngurenrejo dan di segani oleh masyarakat setempat.Dan
selanjutnya sebagai rasa syukur desa
Ngurenrejo mengadakan pertunjukan wayang kulit sehari semalam suntuk.
Seiring dengan perkembangan jaman,
sebagai ungkapan rasa syukur desa Ngurenrejo tidak hanya mempertunjukan wayang
saja tetapi ada pertunjukan ketoprak.Beberapa tahun yang lalu untuk memeriahkan
sedekah bumi tidak hanya pertunjukan wayang dan ketoprak. Satu minggu sebelum
hari H diadakan jalan santai keliling desa, lomba tarik tambang, lomba balap
karung, lomba membuat tumpeng, lomba panjat pinang, dan lomba kebersihan. Tidak
hanya itu warga biasanya membuat kelompok sendiri untuk menyelenggarakan orkes
dangdut dan tayuban. Dalam satu minggu desa Ngurenrejo seperti menyelenggarakan
konser akbar yang dimeriahkan oleh beberapa pertunjukan dan lomba-lomba.
BUKTI SEDEKAH BUMI
![]() |
![]() |
||||||
![]() |
![]() |
||||||
BUKTI WAWANCARA

![]() |
![]() |
||

BAB III
Penutup
A. KESIMPULAN
Prosesi upacara
khormat bumi yang dilaksanakan masyarakat Kab.Pati merupakan
tradisi yang berlangsung turun temurun. Tujuan diselengarakan upacara khormat
bumi adalah agar Tuhan Yang Maha Esa Allah SWT, selalu memberi kemakmuran,
kesejahteraan, ketetraman dan dijauhkan dari segala malapetaka.Acara yang di selenggarakan juga
tidak jauh berbeda dengan acara yang dulu d selenggarakan nenek moyang
kita.Masyarakat masih menjunjung tinggi kebudayaan dahulu.Namun dengan seiring
berjalannya jaman acara sedekah bumi di kolaborasikan dengan acara keagamaan.
B. SARAN
Dengan tersusunnya makalah ini,penyusun berharap tradisi
lokal seperti acara khormat bumi atau sedekah bumi dapat dilestarikan secara
turun-temurun kepada generasi penerus ,karena tradisi lokal merupakan kekayaan
budaya Indonesia yang patut kita jaga keberadaannya.Semoga
makalah ini bermanfaat bagi kita semua, bagi pembaca pada umumnya dan bagi
penyusun khususnya……Terima kasih.








Tidak ada komentar:
Posting Komentar